Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Analisa Buku Novel "Janji" karya Tere Liye

Gambar
#5CC #BookDragonCareerClass #bentangpustaka #writingcareerclass Oleh: Hilma Humairah Di rak "Top Ten" Gramedia Merdeka Bandung, novel "Janji" karya Tere Liye ini nangkring. Berhubung harga di Google Play Book lebih murah, jadi aku beli versi ebook nya aja di sana hehe.  Baiklah.. ini hasil analisaku terhadap bukunya. 1. Identitas Buku Judul Buku: Janji Pengarang: Tere Liye Penerbit: Sabak Grip Nusantara Tanggal rilis Ebook di Google Play Book: April 2021 Tanggal Cetak: 4 Januari 2022 ISBN: 97862397626201 Tebal halaman : 488 halaman versi cetak, 911 halaman versi ebook Genre: Fiksi, Petualangan 2. Tema Novel semi religi yang memiliki nilai-nilai agama dan pesan moral. Terutama tentang mengedepankan "TAUHID". 3. Premis Hasan, Baso dan Kaharuddin adalah "Tiga Sekawan" yang sering berbuat onar di pondok pesantren. Mereka bertiga diberi tugas oleh Buya (Kyai pemilik pesantren) untuk mencari sesosok lelaki bernama Bahar. Bahar adala

QLC Bagian 5: Pulang #5CC15

#5CC #5CC15 #CareerClassQLC #bentangpustaka [Cerita Bersambung] Quarter Life Crisis, Bagian 5: Pulang Oleh: Hilma Humairah Jam dinding menunjukkan pukul 02.30. Rania terlihat sedang khusyuk berdoa. Ia duduk di atas sajadah abu dengan mengenakan mukena merah marun. Meski dini hari, kamarnya tak terasa sunyi. Rania mengadukan kegelisahannya pada Sang Pencipta, kini ia malah merasa ragu atas keputusannya, benarkah resign dan pulang adalah keputusan yang tepat. Ia ingin sekali bisa memajukan desa tempat kelahirannya dengan menjadikan hasil pertanian dan perikanan di sana sebagai komoditas ekspor. Namun, di sisi lain, hatinya tiba-tiba merasa berat meninggalkan kota besar yang sudah 5 tahun dijajakinya. Bukan, bukan berat karena harus meninggalkan pekerjaannya yang menghasilkan pundi-pundi uang berlimpah, melainkan berat karena harus meninggalkan seorang lelaki yang namanya telah tersimpan rapi di ruang hatinya selama 3 tahun terakhir, Ramdan Fatah Amrullah. ***** "Ran, rencanamu kapan

QLC Bagian 4: Menemukan #5CC14

#5CC #5CC14 #CareerClassQLC #bentangpustaka [Cerita Bersambung] Quarter Life Crisis, Bagian 4: Menemukan Oleh: Hilma Humairah Kini Rania sudah sampai di kota besar impiannya. Ia akan membuktikan bahwa di kota besar ini juga banyak orang yang baik, tidak semuanya jahat seperti yang pernah Ibu bilang. Lagipula, di dunia ini tidak ada orang yang benar-benar baik, yang ada hanyalah orang-orang yang menginginkan kebaikan. Rania yakin, orang-orang yang memiliki tujuan kebaikan yang sama akan dipertemukan di dalam perjalanan.  Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, Rania menjalani aktivitasnya di kota. Keyakinannya benar, ia bertemu dengan banyak orang baik yang memberinya ilmu, pengalaman, dan pelajaran. Jadi perantau seperti dirinya memang bukan berarti semua yang dijalani akan mudah tanpa hambatan dan kesulitan, tapi karena iman di hatinya dan support system yang baik di sekelilingnya, semua rintangan yang ia hadapi tidak membuatnya semakin lemah, justru menjadikan

QLC Bagian 3: Pergi #5CC13

#5CC #5CC13 #CareerClassQLC #bentangpustaka [Cerita Bersambung] Quarter Life Crisis,  Bagian 3: Pergi Oleh: Hilma Humairah  "Di kota besar itu banyak orang jahat. Ibu takut kamu celaka. Lagian, ibu kuliahin kamu sampai lulus jadi sarjana pertanian kan memang untuk bantu mengembangkan usaha keluarga besar kita. Kebun, sawah, ladang." Ibu berkomentar setelah Rania meminta ijin untuk pergi merantau "Dari kecil aku selalu mengikuti apa maunya ibu, bahkan aku berusaha mati-matian untuk bisa menjalani perkuliahan sebaik mungkin di jurusan yang ibu pilih, bukan yang aku mau. Selama ini ibu gak pernah tanya, apa mauku, apa yang kusuka, apa aku bahagia atau nggak." "Kamu lahir dari keluarga petani. Ya kamu punya bakat untuk menjadi petani juga. Bakat itu diturunkan dari generasi ke generasi, Rania." "Oke. Artinya, bakat malas-malasan dan mabuk-mabukan dari bapak akan diturunkan ke aku ya, Bu? Oh ya, bakat ibu yang salah pilih pasangan tapi tetap bertahan, akan

QLC Bagian 2: Terbit #5CC12

#5CC #5CC12 #CareerClassQLC #bentangpustaka [Cerita Bersambung]  Quarter Life Crisis,  Bagian 2: Terbit Oleh: Hilma Humairah Matahari bersinar sangat terik, tepat berada di atas kepala. Rania terlihat sedang duduk di dahan pohon mangga. Sudah 1 jam ia di sana, bertelepon dengan seseorang. Sinyal di daerah tempat tinggalnya memang kurang bagus, ia mesti menemukan tempat-tempat tertentu untuk mendapatkan sinyal, termasuk di atas pohon mangga yang telah ia panjat dengan sukarela saat ini.  "Fik.. Fika.. kok Lu diem  aja. Respon kek gitu. Udah sejam lebih lho  gue   ngereog. Tanggepin dong." ujar Rania "Ya kan ini gue lagi mikir. Kayaknya yang Lu  butuhin sekarang bukan nasihat, Ran. Tapi duit. Butuh berapa? Gue transfer sekarang ke rekening Lu. Pergi yang jauh dari sana. Merantau kek kemana. Biar Lu terbit, kagak tenggelam terus-terusan." Fika berucap santai " Beuh  beda ya anak orang kaya mah. Apa-apa selesainya  pake  duit." ucap Rania, sinis "Dengeri

QLC Bagian 1: Tenggelam #5CC11

#5CC #5CC11 #careerclassQLC #bentangpustaka #writingcareerclass [Cerita Bersambung] Quarter Life Crisis,  Bagian 1: Tenggelam Oleh: Hilma Humairah Bapak mengawali pembicaraan di meja makan saat makan malam bersama, "Kamu ini udah umur 25 tapi kok masih gini-gini aja. Kerja, nggak. Nikah, nggak. Udah disekolahin tinggi-tinggi sampai sarjana, tapi sekarang nggak jadi apa-apa. Lanjut kuliah juga nggak. Cari beasiswa kek buat lanjut S2. Mau kamu itu apa sih, Rania? Itu anak-anak teman Bapak udah jadi orang sekarang. Ada yang udah kerja di luar negeri. Ada yang udah nikah sama konglomerat, anaknya udah 3 sekarang, ada juga yang.."  Belum selesai Bapak bicara, Rania langsung memotong, "Bu, lauknya cuma ini aja? Aku gapapa gak usah makan malam aja ya, nggak selera" Rania bangkit dari tempat duduknya Ini bukan kali pertama Bapak mengomeli Rania. Selama ini Rania hanya bisa diam. Diam adalah jeritan terhebatnya. Tapi sepertinya tidak untuk malam ini, kesabarannya menguap ent

Kesepian #5CC10

#5CC #5CC10 #DioramaCareerClass #writingcareerclass #bentangpustaka [Flash Fiction] Oleh: Hilma Humairah "Kemarin mama kamu menelepon saya. Beliau meminta waktu saya untuk memberikan konseling sama kamu. Katanya ada yang ingin kamu bicarakan. Jadi, apa masalahmu, Liska?" tanya Gina kepada gadis berumur 17 tahun yang kini sedang duduk di hadapannya "Masalah? Nggak tahu. Kan mama yang nyuruh saya ke sini, buat ngobrol sama Ibu." ucap Liska ketus sekaligus kebingungan Gina menarik napas panjang.  Belum genap satu bulan Gina bekerja di SMA Sinar Pelita sebagai guru BK, tapi sudah harus menghadapi murid seperti Liska. Gina sudah mendapat kabar dari guru-guru lain bahwa Liska adalah murid paling nakal di sekolah tempat kerjanya ini. Liska sering kali berbuat onar, mulai dari kabur dan membolos, mem bully teman-temannya, bahkan tak jarang ia berkelahi dengan murid-murid lelaki di kelasnya. Dan seminggu yang lalu, kelakuan ajaib Liska sukses meledakkan Laboratorium Kimia d

Self Love #5CC9

#5CC2023 #5CC #5CC9 #DioramaCareerClass #bentangpustaka Oleh: Hilma Humairah Sudah sebelas tahun menikah, Rayyan selalu memperlakukan Amira dengan baik. Tak pernah sekalipun Rayyan berucap atau bersikap kasar kepada Amira. Meski telah dianugerahi suami yang baik dan bertanggungjawab, nyatanya tak cukup bagi Amira untuk membuat dirinya merasa berharga.  Pasalnya, Amira merasa dirinya adalah istri yang gagal, belum bisa menjadi istri yang baik dan sempurna bagi Rayyan. Operasi pengangkatan rahim karena penyakit yang dideritanya sejak delapan tahun lalu,  membuat ia kehilangan harapan. Karena mau berikhtiar sekeras apapun, ia sadar bahwa dirinya tidak akan pernah bisa mengandung dan melahirkan anak. Kadang ia bertanya-tanya mengapa suaminya bisa setia berada di sisinya dan tetap bersikap baik kepadanya meski ia kerap kali dicap sebagai istri yang 'cacat' oleh sebagian orang yang mengenalnya, termasuk oleh keluarganya sendiri. Bukankah mudah bagi suaminya itu untuk meninggalkannya

Ibumu #5CC8

#5CC #5CC8 #DioramaCareerClass #writingcareerclass #bentangpustaka [Flash Fiction] Oleh: Hilma Humairah Bayu dan Khansa menikah sejak dua tahun yang lalu. Kehadiran Ainayya, seorang bayi cantik bermata indah, kini turut membuat kebahagiaan keluarga kecil mereka semakin bertambah. Selama menjalani pernikahan, rasanya tidak ada permasalahan yang tidak bisa diatasi oleh mereka berdua. Sejak awal menikah, mereka telah bersepakat untuk jujur dan terbuka membicarakan semua hal, termasuk jika ada sesuatu yang mengganjal diantara satu sama lain. Bagi mereka, komunikasi dan saling memahami adalah kunci utama keharmonisan dalam rumah tangga. Namun, ternyata ada satu hal yang masih mengganjal di hati Khansa sampai saat ini. Dan ia memilih untuk menyimpannya sendiri.  ****** Di suatu pagi yang tidak begitu cerah. "Sayang, hari ini ibu mau main ke rumah kita. Pesawatnya berangkat pagi ini, jam sepuluh dari Solo. Rencananya, Ibu mau menginap di sini selama tiga hari. Kangen main sama cucu yang

Aku Tidak Bersalah #5CC7

#5CC #5CC7 #writingcareerclass #DioramaCareerClass #bentangpustaka [Flash Fiction]  Oleh: Hilma Humairah Namaku Adrian Pramerkasa. Sejak kecil, aku sudah pernah merasakan hidup susah, serba kekurangan. Tak jarang, aku dibully  oleh teman-temanku di sekolah karena aku sangat miskin. Beruntung, berkat kerja kerasku, aku mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikanku. Hingga aku berhasil menyandang gelar Magister Manajemen dan menjadi lulusan terbaik dari Universitas Negeri ternama. Kini, aku bekerja di instansi pemerintah yang cukup bergengsi dan terkenal dimana-mana. Sejak menikah dengan istriku, Hafsah, aku hidup berkecukupan, tak pernah kekurangan. Mobil, tanah, rumah dan aset-aset berharga sudah aku punya. Meski dikaruniai tiga orang anak, aku memiliki tubuh yang ideal, sehat dan bugar, karena aku rajin berolahraga. Aku percaya, di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat. Dengan wajah dan tubuh rupawan, juga berharta, wajar kalau banyak wanita yang menyukaiku, bahk

Lelaki Bertopeng Agama #5CC6

#5CC2023 #5CC #5CC6 #bentangpustaka #writingcareerclass #flashfiction Oleh: Hilma Humairah Namanya Bagas Naufal Wijayanto. Ia dikenal sebagai lelaki yang tampan, sholeh, alim, rajin sholat ke mesjid dan pandai mengaji. Siapapun yang mendengar Bagas mengaji, ia pasti akan terpikat oleh suaranya yang begitu merdu dan menentramkan hati. Bagas menikah di umur 25 tahun dengan gadis cantik pilihannya bernama Nadya. Nadya adalah adik tingkat Bagas di kampusnya dahulu. Nadya terlahir dari keluarga pengusaha kaya raya dan terpandang, berpendidikan dan terkenal dermawan. Saat dinikahi Bagas, Nadya berumur 22 tahun, ia baru saja menyelesaikan pendidikan S1 nya, dengan predikat cumlaude. Cantik, kaya, cerdas, menikah dengan lelaki tampan dan sholeh seperti Bagas, siapa wanita yang tidak iri melihatnya.  Kini, setelah sepuluh tahun pernikahan, akhirnya Nadya resmi bercerai dengan Bagas. Nadya yang menggugat cerai Bagas di pengadilan. Banyak yang tidak menyangka pernikahan mereka berdua bisa kandas.

Melanjutkan Hidup #5CC5

#5CC2023 #5CC #5CC5 #bentangpustaka #writingcareerclass Oleh: Hilma Humairah  Awalnya, aku kira melanjutkan hidup setelah ditinggalkan oleh kedua orangtuaku adalah hal yang tidak mungkin. Ibarat terbiasa tinggal di kota asri, sejuk dan nyaman dalam kurun waktu yang lama, lalu tiba-tiba saja tsunami datang meluluhlantakan dan meratakan semuanya dengan tanah. Tanpa peringatan. Tanpa aba-aba.  Saat itu, rasanya seperti kulit dan dagingku dicabut secara paksa dari tulangku. Benar kata orang, saat seseorang mati, yang pergi bukan hanya jiwanya, ia juga turut membawa separuh jiwa orang yang ditinggalkannya.  Orang-orang datang menghiburku dengan kalimat-kalimat yang sebetulnya tidak aku butuhkan, seperti "Kamu hebat, kamu yang dipilih Allah untuk mengalami ujian ini, artinya kamu itu kuat."  Atau, "Yang kuat ya, jangan menangis, mereka sudah tenang dan bahagia di sana." Percayalah, orang yang sedang berduka cita tidak membutuhkan kalimat-kalimat pujian dan penguat seperti

Penyesalan #5CC4

#5CC2023 #5CC #5CC4 #bentangpustaka #writingcareerclass Oleh: Hilma Humairah Seseorang bertanya kepadaku, "Kalau jijik sama orang, kita tinggal jauhin aja orangnya. Kalau jijik sama diri sendiri, kita harus gimana?" Aku berpikir cukup lama. Penolakan itu menyakitkan, tapi lebih menyakitkan saat kita menolak diri kita sendiri, bukan? Penerimaan memang bukanlah perkara yang mudah bagi siapapun. Baik penerimaan terhadap diri sendiri, maupun penerimaan terhadap orang lain. Ketika kita menerima seseorang, artinya kita menerima orang itu sepaket dengan segala kebaikannya, keburukannya, kelebihannya, kekurangannya, permasalahannya, latar belakangnya dan segala aspek yang terkait dengan diri dan kehidupannya. "Apa yang membuatmu merasa jijik dengan dirimu sendiri?" tanyaku "Suatu kesalahan yang seharusnya nggak pernah kulakukan." jawabnya "Penyesalan?" aku bertanya kembali untuk memastikan "Iya." jawabnya lugas. Setelah berpikir sejenak, aku co

Perkataan Sendiri #5CC3

#5CC2023 #5CC #5CC3 #bentangpustaka #writingcareerclass Oleh: Hilma Humairah Menasihati orang lain itu mudah, bukan? Namun, saat mengalami kejadian yang sama, berada di posisi yang sama, kita malah sulit melakukan hal-hal yang telah kita nasihatkan kepada orang lain. Mengomentari hidup orang lain itu mudah, bukan? Kenyataannya, sebagian besar manusia memang lebih suka mendengar untuk mengomentari, bukan untuk memahami dan mengerti.  Kebijaksanaan itu lahir bukan dari indahnya untaian kata-kata, melainkan dari keteladanan yang nyata. Jagalah lisan sepenuh hati. Karena terkadang, kita diuji oleh perkataan kita sendiri.

Tiga Puluh #5CC2

#5CC2023 #5CC #5CC2 #bentangpustaka #writingcareerclass #fiksi Oleh: Hilma Humairah "Jadi, mau ngomong apa, Mas?" Nida akhirnya bersuara setelah segelas jus nanas miliknya tandas. Sebetulnya, tanpa Jafar bercerita pun, Nida sudah tahu semuanya. Dia merasa tidak perlu mempersiapkan apa-apa. "Emm.. aku bingung harus mulai cerita darimana, Nid." Jafar mulai terlihat salah tingkah. "Hmm.. mungkin kita bisa mulai dari membahas Lestari, Mas?" Nida bertanya sarkastis. Wajah Jafar memucat, matanya membulat, menahan sekuat hati rasa terkejutnya.  Kedua orang itu beradu pandang cukup lama.  "Jadi kamu udah tahu?" , ungkap Jafar. "Sadarlah, dunia ini tidak berada di bawah kekuasaanmu, Mas. Terkadang orang pura-pura bodoh hanya untuk menjaga perasaanmu." Nida bergumam dalam hati .  "Gimana menurutmu? Hubungan kita sampai di sini aja? Kita berpisah baik-baik?" "Nah, kan, sudah kuduga akhirnya memang akan begini. Kamu lebih memilih per

Daripada Berandai-andai #5CC1

#5CC2023 #5CC #5CC1 #bentangpustaka #writingcareerclass #fiksi Oleh : Hilma Humairah  Sudah 2 jam berlalu, Tiara masih duduk melamun sambil menatap buku catatan di atas meja belajarnya. Ia memutar-mutar bolpoin dengan ritme yang semakin cepat, seiring dengan kegelisahannya yang semakin meningkat.  Ibunya yang melihat gelagat tak biasa dari anak semata wayangnya itu langsung menegur, "Dek, kenapa? Daritadi ibu lihat, kamu cuma bengong aja, pusing ngerjain PR nya?" Tiara tak menggubris, seolah tak mendengar suara ibunya. "Dek.. Dek.. kenapa sih, Dek?" Ibu meninggikan intonasi suara.  Tiara pun tersadar dari lamunannya, "Eh.. ya, Bu. Ini aku bingung mau nulis apa. Tugas Bahasa Indonesia, disuruh nulis tentang ayah, besok dikumpulin, besok kan Hari Ayah". Sebelum Ibu merespon, Tiara melanjutkan, "Seandainya Ibu menikah bukan sama Ayah, mungkin sekarang kita udah jadi keluarga bahagia ya, Bu. Dan aku gak perlu kesulitan ngerjain tugas dari Bu Lina ini. Aku