Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Merindu Malam

Kurindukan malam sunyi itu Ketika Engkau mendekatkan wajahMu Sehingga selangkah lebih rapat dengan wajahku Kurindukan malam sunyi itu Ketika Engkau mendekap tubuhku dalam cahayaMu Sehingga meleburlah diriku bersamaMu Aku patah hati dan tercampakkan dari perkumpulan Aku menentang dan melupa Karena duka karena luka Kusadari ketika Kau menyapa Kebajikan tak kan bisa meraih cinta Tapi cinta lah yang meraih kebajikan Apa yang dapat dilakukan manusia tanpa cintaMu, Ya Rabb? Hanyalah kesia-siaan dalam balut kehinaan Isilah jiwaku yang kosong memanggul beban Agar akan kudapatkan kebajikan ~ Hilma Humairah ~

Aku Tidak Melarikan Diri

Gambar
Aku tidak melarikan diri Hanya duduk manis disini Sedikit lelah untuk melangkah Menapak kerikil dalam juang tak berarah Aku tidak melarikan diri Hanya duduk manis disini Hampir mati bersama nyawa yang kugadaikan Mati, mati, seperti seharusnya Aku hanya duduk disini Api semangat yang sejak lama terpatri Hampir mati menyisakan abunya saja Tapi ini nikmat, ya, senikmat aromanya Aku tidak melarikan diri Percayalah sebentar lagi aku berdiri Melangkah kembali membawa janjiNya Untuk bertemu denganNya di surga ~ Hilma Humairah ~

Merindu Dalam Hujan

Gambar
Rindu dalam hujan Selalu itu yang kau katakan Disaat mendung menyapa Langit menjadi gelap dan hitam Hatimu pun terasa buram Kenangan masa lalu membasuh jiwamu Kau sebut itu rindu Mengapa kau diam dalam waktu Saat titik air melubangi bumi Saat aliran air berlomba menuju laut Kau masih terdiam dengan hati terpaku Tubuhmu bagai patung  Matamu melirik setiap tetes air Kehidupan serasa berhenti Rindu itu menghentikan langkahmu Lihatlah dalam jiwamu sejenak Buyarkanlah masa lalu yang mengikat Melangkahlah dalam hujan Menarilah tanpa beban di dalamnya Biarkan tetes langit menerpamu Rasakan kebebasan itu melepas hatimu Kau akan tahu hujan itu obat Obat untuk kerinduan tanah yang mengering Kau pun akan tahu hujan itu tak menindihmu Suaranya yang gemuruh memanggilmu Hingga masa lalu itu hanya sebatas lirikan Membebaskan dari sangkar kepalsuan Aliran air itu menjadi petunjuk jalanmu  ~ Hilma Humairah ~

Basi Disini

Gambar
Aku menyerah disini Pasrah dikurung dimensi Akrab dengan jengah yang basi Keterbatasan sana sini Melangkah kosong tanpa mengisi Ini semua tentang energi Penyusun segala materi Tenanglah hati Segala yang hidup pasti mati Menuju wujud yang sejati. Tapi Tapi Tapi Apapun yang terjadi hari ini Mesti mesti lah hepi Karena hari ini Si gue dapet gaji. ~Hilma Humairah~

Mari Pulang

Mari pulang Nafsumu itu ibu segala berhala Berhala keruhanian naga Itu ibarat perumpamaannya Mudah sekali memecah berhala Kalau diketuk hancurlah ia Walau batu walaupun bata Walau ular walaupun naga Tapi bukan mudah mengalahkan nafsu Jika hendak tahu bentuk nafsu Bacalah neraka dengan tujuh pintu Dari nafsu keluar ma’siat setiap waktu yang memeluk tugu batu di dalam kegelapan sambil menangis dan meratap. Malam larut, malam memulai hujan inilah saatnya untuk kembali pulang Kita sudah cukup jauh mengembara menjelajah rumah-rumah kosong Aku tahu teramat menggoda untuk tinggal saja dan bertemu orang-orang baru ini Aku tahu bahkan lebih pantas untuk menuntaskan malam di sini bersama mereka, tapi aku hanya ingin kembali pulang Sudah kita lihat cukup fantasi indah dengan isyarat dalam ucap mereka Inilah Rumah Tuhan Melihat butir padi seperti perangai semut, tanpa ingin memanennya Biar tinggalkan saja sapi menggembala sendiri dan kita pergi ke sana ke tempat semua