QLC Bagian 4: Menemukan #5CC14

#5CC #5CC14 #CareerClassQLC #bentangpustaka

[Cerita Bersambung]

Quarter Life Crisis,
Bagian 4: Menemukan

Oleh: Hilma Humairah

Kini Rania sudah sampai di kota besar impiannya. Ia akan membuktikan bahwa di kota besar ini juga banyak orang yang baik, tidak semuanya jahat seperti yang pernah Ibu bilang. Lagipula, di dunia ini tidak ada orang yang benar-benar baik, yang ada hanyalah orang-orang yang menginginkan kebaikan. Rania yakin, orang-orang yang memiliki tujuan kebaikan yang sama akan dipertemukan di dalam perjalanan. 

Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun, Rania menjalani aktivitasnya di kota. Keyakinannya benar, ia bertemu dengan banyak orang baik yang memberinya ilmu, pengalaman, dan pelajaran. Jadi perantau seperti dirinya memang bukan berarti semua yang dijalani akan mudah tanpa hambatan dan kesulitan, tapi karena iman di hatinya dan support system yang baik di sekelilingnya, semua rintangan yang ia hadapi tidak membuatnya semakin lemah, justru menjadikannya semakin kuat. Rania bertumbuh menjadi orang yang lebih baik dan berkualitas dari waktu ke waktu. Rania yang sekarang, bukanlah Rania yang dulu. 

"Rania, selamat ya, kamu memang luar biasa." Ucap Ramdan, rekan kerja Rania di kantor. Dalam kurun waktu 5 tahun, Rania berhasil mendapatkan promosi jabatan sebagai Manajer Pemasaran di sebuah perusahaan eksportir

"Makasih ya, Mas. Kan berkat Mas Ramdan juga aku bisa ada di posisi ini."

"Ah, bisa aja kamu. Setelah ini, perusahaan pasti semakin maju, udah punya manajer yang keren kayak kamu, Ran"

"Rencananya, beberapa bulan lagi aku mau resign, Mas. Aku mau pulang" ucap Rania, senyumnya mengembang

"Hah? Setelah naik jabatan, kamu malah mau pulang?" tanya Ramdan heran

"Aku udah menemukan apa yang aku cari di sini, Mas. Selanjutnya, ya pulang. Ada sesuatu yang mau aku lakukan di kampung halamanku. Hehe." ucap Rania santai

"Hebat ya kamu. Kalau aku, bertahun-tahun di sini masih belum menemukan apa yang aku cari." ujar Ramdan, matanya memandang jendela, seperti sedang menerawang jauh ke depan

"Emangnya apa yang Mas cari?" tanya Rania penasaran

"Jati diri. Rasanya, sampai sekarang aku belum mengenal diriku sendiri. Masih suka kehilangan arah dan kebingungan." jujur Ramdan

Rania tertawa kecil.

"Kenapa ketawa? Ada yang lucu?"

"Ya, Mas Ramdan lucu. Mas kehilangan sesuatu di dalam diri, tapi Mas malah sibuk mencarinya di luar." ucap Rania sambil ikut memandang jendela, tak lama kemudian pandangan mata mereka berdua bertemu.

"Kalau ada sesuatu yang hilang di dalam, cari dan temukan di dalam, Mas, bukan di luar."

Ramdan terperangah. Merasa takjub dengan ucapan Rania. 

"Oke. Nanti aku cari di dalam ya. Doakan aku segera menemukannya." ucap Ramdan, tersenyum. Rania ikut tersenyum, senyum yang membuat ia tampak semakin cantik di mata Ramdan

"Doakan aku juga ya, Mas. Semoga aku pulang dengan selamat dan tetap jadi orang yang berguna di sana."

Bersambung..


Komentar