Postingan

TAK PERLU KATA NANTI UNTUK BISA BERBAKTI

By: Hilma Humairah Setelah lulus kuliah saya bercita-cita ingin memiliki pekerjaan dengan penghasilan yang besar. Alasannya karena saya ingin membalas kerja keras mama saya yang telah berhasil membiayai kuliah saya yang pastinya tak murah,  karena saya kuliah di perguruan tinggi swasta. Mama membiayai hidup dan pendidikan saya sendirian. Iya,  SENDIRIAN. Bukan hanya saya, mama saya juga membiayai hidup dan pendidikan kakak saya. Intinya,  mama saya Single Fighter dalam mengurus kehidupan anak2nya. Terus Bapak kemana aja, ga biayain? Saya berpikir positif dengan sangat keras,  mungkin penghasilan Bapak terkuras habis untuk membiayai keluarga barunya,  jadi saya tak terlalu berharap banyak kepadanya. Dikasih syukur,  tak dikasih juga tak apa. Karena itulah saat itu saya semangat melamar pekerjaan kesana kemari dan memprioritaskan pekerjaan dengan gaji yang besar. Yang gajinya kecil? Ga saya lirik lah (sombong bener ni bocah). Tapi kali itu ibu saya meminta sesuatu kepada saya,  "

TAHAPAN PERNIKAHAN

Ternyata pernikahan itu ada tahapannya, saat kita mengetahui ada ditahap mana usia pernikahan kita, ini akan memudahkan kita mengevaluasi apa yang telah dilakukan dan apa yang harus diperbaiki, diperbaharui dan dibenahi. Pernikahan yang sehat itu dinamis, tumbuh menuju lebih baik, walaupun bukan berarti tanpa ada konflik dan masalah, namun bagaimana menyelesaikan masalah dan konflik yang terjadi dengan cara lebih baik. Betapa banyak pernikahan yang terlihat seperti tanpa konflik, padahal sebetulnya pernikahannya justru pernikahan yang 'sakit', karena masing-masing justru sibuk dengan dunianya sendiri. Berikut adalah tahapan pernikahan yang perlu kita ketahui : 1. Tahap romantic Love Tahapan ini terjadi pada pasangan yang baru melangsungkan pernikahan, masing-masing sedang merasakan indahnya cinta, masing-masing sedang merasakan cinta yang begitu bergelora, begitu menggebu-begu, rasanya kemana-mana mau berdua saja, kalau bisamah seluruh isi dunia hanya mereka berdua saja,

BELAIAN TAHAJUD

By: Hilma Humairah Ini cerita tentang ibuku. Sahabat terbaikku, orang terdekatku. Sejak kakak lelakiku menikah dan memiliki rumah pribadi, aku tinggal hanya berdua saja dengan ibuku. Apapun kami lakukan berdua, apapun kecuali hal yang berkaitan dengan kamar mandi (heu). Aku banyak menghabiskan waktu bersamanya, bahkan aku rela pulang pergi kerja tanpa ngekos, hanya untuk bisa tidur bersama ibuku. Sahabat banyak yang bertanya, "Hil, kok kamu jarang bahas papamu di blog atau status2mu". Hmm.. Sebenernya males banget ya bahas soal ini, tapi biar pd ga penasaran, insyaAllah dibahas dI tulisan kali ini. Ayahku memutuskan untuk meninggalkan ibuku dan menikah dengan wanita lain pilihannya, alasannya simple aja karena ibuku memiliki keloid di payudara sebelah kiri pasca operasi kanker payudara di tahun 2003, sehingga ayahku sudah merasa tidak bergairah lagi bersama ibuku. Kesal? Marah? Dendam? Tidak.. Aku hanya kecewa, kecewa karena bagaimana bisa ayahku meninggalkan kami hanya k

INNER CHILD #1

Seorang gadis kecil di sebuah desa, mempunyai seorang adik. Suatu hari, adiknya sakit panas dan keesokan harinya, si adik meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, ia mempunyai adik lagi dan kejadian yang sama terulang. Tidak hanya dua kali, adiknya yang ketiga pun demikian. Tiba-tiba panas tinggi, lalu keesokan harinya meninggal dunia. Si gadis kecil, tidak tahu apa-apa kala itu. Tidak banyak penjelasan yang ia dapatkan. Ia pun bertumbuh menjadi seorang wanita normal, kemudian menikah, hamil dan melahirkan. Suatu malam, bayi kecilnya panas tinggi. Dan sang wanita, tiba-tiba dilanda kepanikan yang luar biasa. Bayangan masa kecilnya yang selama ini tidak pernah ia rasakan, kembali hadir dan menjadi momok yang membuat ia sangat ketakutan. Itulah yang disebut inner child. Inner child adalah suara-suara di dalam diri kita yang membawa perasaan-perasaan yang tidak bisa kita ekspresikan ketika kita masih kecil. Mereka membawa ketakutan, kemarahan, rasa malu dan putus asa. Mereka juga mem

TIPS MENGATASI IRI HATI

Oleh: Hilma Humairah Nulis tips ini awalnya atas permintaan seorang rekan.  Semalam dia memberi saya pertanyaan,  apakah saya bisa membantunya untuk menghilangkan rasa iri (dengki) di hatinya karena rasa iri itu sangat menyiksanya. Sebelum menjawab, saya iseng menggodanya dgn bertanya siapa yg bisa bikin dia iri sampe kesiksa begitu. Jawabannya cukup bikin jidat saya berkerut.  "Kamu,  Hil". Lalu dia menjelaskan apa saja yg membuatnya iri, dan sukses membuat perasaan saya campur aduk ga percaya,  kok bisa iri. Padahal kalo dibandingkan, dia jauh lebih baik dari saya dr berbagai sisi.  Banyakan dia yg bagus2nya mah. Saya pikir,  itu orang kok unik banget, selama ini  iri sama saya tapi minta bantuan saya buat nyembuhin itu semua. Bersyukur,  ternyata masih ada org yg baik seperti ini.Kalau dia mau,  dia bisa aja kan berbuat macam2 karena perasaan iri nya. Sebelum membalasnya,  saya meminta waktu sebentar untuk merenung, ya buat mikirin jawaban apa yang akan saya berikan. Saya