TIPS MENGATASI IRI HATI

Oleh: Hilma Humairah

Nulis tips ini awalnya atas permintaan seorang rekan.  Semalam dia memberi saya pertanyaan,  apakah saya bisa membantunya untuk menghilangkan rasa iri (dengki) di hatinya karena rasa iri itu sangat menyiksanya. Sebelum menjawab, saya iseng menggodanya dgn bertanya siapa yg bisa bikin dia iri sampe kesiksa begitu. Jawabannya cukup bikin jidat saya berkerut.  "Kamu,  Hil". Lalu dia menjelaskan apa saja yg membuatnya iri, dan sukses membuat perasaan saya campur aduk ga percaya,  kok bisa iri. Padahal kalo dibandingkan, dia jauh lebih baik dari saya dr berbagai sisi.  Banyakan dia yg bagus2nya mah. Saya pikir,  itu orang kok unik banget, selama ini  iri sama saya tapi minta bantuan saya buat nyembuhin itu semua. Bersyukur,  ternyata masih ada org yg baik seperti ini.Kalau dia mau,  dia bisa aja kan berbuat macam2 karena perasaan iri nya. Sebelum membalasnya,  saya meminta waktu sebentar untuk merenung, ya buat mikirin jawaban apa yang akan saya berikan. Saya coba flashback,  mengingat2 pernah kepada siapa saja saya iri dan bagaimana cara saya mengatasinya. Dan akhirnya nemu juga yg biasa saya lakukan kalo kesiksa karena iri.

1. Berpikir bahwa semua org itu berhak bahagia.

Bayangin,  ada org bahagia terus kita sumpah serapahin karena kita iri,  lalu disaat kita bahagia,  kita yg disumpah serapahin. Sakit ga tuh? Sakit lah.. Pengennya pasti kan didoain smoga berkah atas pencapaian dan kebaikan yg kita dapatkan,  bukan disumpahin yg jelek2.

2. Kita tidak pernah tau apa yang sudah Allah ambil darinya sebelum dia mendapat kebahagiaan itu.

Ketika iri, pernahkah kita berpikir bahwa org yg membuat kita iri pasti pernah juga mengalami masa2 berduka, misal kena musibah atau apalah gitu yang membuat hatinya hancur. Saya pernah iri kepada seorang teman yang menikah dengan laki2 tampan,  tajir,  baik hati, soleh, penyayang.  Lalu saya mendapat kabar bahwa sebelum menikah dengan laki2 yg baik itu, dia pernah batal menikah sampai ibunya jatuh sakit lalu meninggal. Tetiba luluh, hilang rasa iri ini. Saya berpikir,  Jadi kalo dia sekarang berbahagia,  apa salahnya?  Allah mengganti luka dan duka nya dengan sesuatu yang lebih indah atas kesabarannya. Pantas bahagia kan semua orang itu? Ya masa menderita melulu? emangnya sinetron derita tiada akhir. Heu.

3. Kalau kamu iri atas kebahagiaannya, apakah kamu iri atas kesedihannya?  Kalau kamu iri atas rejekinya,  apakah kamu iri atas kematiannya?

Rejeki,  jodoh, maut sudah diatur Allah. Emang ya kadang manusia itu ga fair.  Iri sama yang seneng2nya aja,  giliran yang susah2 ga iri tuh hehe. Coba kalo iri sama kecantikannya,  kekayaannya,  jodohnya yang kece,  kok ga iri sama kematiannya yang masih muda dan mengenaskan misalnya??

Kesimpulannya,  kita sebagai manusia memang ga mungkin bebas dari rasa iri hati, sampai2  Rasul pun bersabda "Sifat iri (dengki) ada pada watak manusia karena manusia tidak suka diungguli orang lain dalam kebaikan apa pun."
Dusta banget kalo ada org yang bilang "saya mah ga pernah iri", bukan ga pernah iri, tapi...ketika iri dia mampu mengobati/mengendalikan dirinya sehingga tidak melakukan perbuatan yang zolim (merusak dan melampaui batas).

Bahkan di dalam firmanNya,  Allah pun mengingatkan

"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu". (QS. An Nisaa 32)

Semoga bermanfaat

Komentar