Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Ruqyah Syar'iyyah Mandiri

Sebelumnya saya ga pernah tau soal terapi ruqyah apalagi sakit karena gangguan makhluk astral (jin, syetan, n sebangsanya). Saya pikir, ya kali hari gini masih ada yg begitu2 ya. Bener2 ga pernah kepikiran kalo mungkin saja saya diganggu makhluk gaib, apalagi yg sengaja dikirim orang "iseng" kepada saya. Baru beberapa hari terakhir ini, Saya mencoba rutin ruqyah mandiri. Awalnya pengen nyoba aja, sebetulnya ga ada keluhan gimana2 di dalam tubuh saya. Saya coba searching di youtube, ada metode dari ustadz Khalid Basalamah tentang cara meruqyah sendiri, memang sebaiknya kita ruqyah sendiri saja, tidak perlu minta diruqyahkan, kecuali kalo sudah parah (tidak sadar krn kerasukan misalnya). Metode pertama dengan cara membaca surat alfatihah, ayat kursi, alkafirun, al-ikhlas, al-falaq, annas, lalu ditiupkan ke telapak tangan setiap selesai membaca surat2 tersebut, yang kemudian diusapkan ke seluruh tubuh. Reaksi yang terjadi katanya kalo kita diganggu sihir/jin, bisa panas, kedut

Sukses

Tulis ah biar ga lupa. Selesai solat magrib berjamaah sama mama, si sayah mengeluh sambil tiduran di paha mama"bosen ya hidup begini2 aja. Pengen cepet jd org sukses". Mama bertanya " emang sukses menurut Ade teh nu kumaha?" Saya jawab sekenanya "Ya sukses itu hidup yang ga membosankan, bisa kuliah ke luar negri, punya banyak prestasi, bs bahagiain mama. Kalo menurut mama sukses itu yg gimana ?" "Mama mah cuma pengen khusnul khatimah sama punya amalan yg ga pernah putus meskipun mama udah meninggal." jawab mama santai tapi jlebb banget. "Berarti kita jangan mati sebelum punya amalan yg ga pernah putus ya, Mah. Oke baiklah." celoteh saya. "Makanya sok ade cepet nikah ya smoga dapet laki2 soleh buat jd bapak yg bisa bimbing anak2 soleh, biar jd amal yg ga pernah putus buat ade (doa anak yg soleh itu salah satu amal jariyah)." kata mamah nyelepet. #ujung2nyanyuruhnikah #bincangmesrabarengmama #childishmodeonkalosamamama

Allah Satu Satunya Tempat Bergantung

Jangan pernah menargetkan sesuatu hanya untuk menyenangkan hati orang lain apalagi menyenangkan semua orang, karena Rasul pun menasehati, bisa menyenangkan semua orang itu adalah hal yang mustahil. Cuma kamu sendiri yang lebih tau dan lebih memahami apa yang kamu rasakan, apa yang terjadi dalam hidupmu. Kamu yang akan bertanggungjawab penuh atas dirimu sendiri. Bukan orang lain. Tidak perlu risau, karena sesungguhnya cinta Allah sangat besar dan luas. Allah menyayangimu melebihi kasih sayang dari ibu kandungmu sendiri. Yang jadi masalah bukan susah atau senangmu. Tapi mampukah kamu menerima segala ketetapanNya di dalam ketaatanmu. Karena di sanalah nikmat yang sesungguhnya atas keimananmu. Belajarlah jadi dirimu sendiri. Belajarlah bersahabat dengan dirimu sendiri. Ketangguhanmu bertahan di kesendirianmu akan menuntunmu untuk menemukan kebahagiaan sejatimu. #AllahuAsSomadh #Allahsatusatunyatempatbergantung #Allahsatusatunyasumberpengharapan #pelukdirisendiridalamkeheninganma

BEDA ILUSI DAN EMOSI

Saya mendapatkan pelajaran yang begitu berharga setelah mengalami pertengkaran kecil dengan seorang rekan. Permasalahan ini diawali oleh sesuatu yang membuat saya merasa tidak nyaman atas ulah rekan saya. Dia tiba-tiba mengungkit masalah saya dengannya padahal kejadian itu sudah berlangsung 2 tahun yang lalu. Dia bilang hanya ingin meluruskan. Saya pun bertanya-tanya dalam hati, ini anak kenapa kejadian 2 tahun lalu diungkit lagi, saya mencoba menebak-nebak, akhirnya saya menyimpulkan oh mungkin dia tidak suka lihat saya bahagia karena saya memposting foto bersama teman-teman kuliah saya dulu. Hari disaat dia mengungkit kejadian 2 tahun lalu adalah hari dimana saya sangat berbahagia memposting foto bersama sahabat-sahabat saya sewaktu kuliah. Saya menanyakan kepadanya melalui aplikasi pesan (Whatsapp) mengapa dia melakukan hal tersebut (mengungkit-ungkit lagi) di hari saya memposting foto bahagia bersama sahabat-sahabat, saya menanyakan apakah dia iri terhadap postingan saya? Pertany

Mengatasi Masalah Jodoh Yang Tak Kunjung Datang

Oleh: Hilma Humairah Tulisan kali ini saya tulis atas permintaan teman-teman yang merasa gelisah karena jodoh tak kunjung datang.  Mereka penasaran bagaimana saya bisa tenang-tenang saja di usia lebih dari sperempat abad tapi belum juga menikah. Oh well,  harusnya saya yang bertanya balik,  bagaimana kalian bisa menganggap bahwa saya tenang-tenang saja,  hha :D Hmm.. Oke baiklah mari kita bahas ya.. Sebenarnya masalah jodoh ini yang paling sering bikin mumet pikiran. Karena jodoh yang tak kunjung datang seringkali membuat kita rendah diri. Betul apa bener?? Kita jadi berpikir bahwa kita ini buruk dan bertanya-tanya apakah saya tidak pantas menikah? apakah saya tidak berhak bahagia? Tapi kenapa teman-teman saya bisa cepat menemukan jodohnya meskipun dengan jalan maksiat (berzina atau hamil diluar nikah misalnya)? Yah pertanyaan-pertanyaan yang bikin baper maksimal selalu menghantui. Kenapa dan kenapa. Akhirnya malah membuat kita jadi tidak fokus dalam menjalani hidup. Membuat kita pu