Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Menengok Hati

Seorang Muslim perlu selalu sibuk untuk menengok isi hatinya dari waktu ke waktu. Karena ternyata ada amal2 yg sudah susah payah diupayakan, tetapi kemudiaan menjadi sia2, seperti debu yang berterbangan. Yaitu amal2 yang tidak dicontohkan oleh Rasulullah, tidak dilakukan atas dasar iman, dan tidak diniatkan untuk mencari keridhoan Allah. - Hilma Humairah -

Tempat Pulang #19

Cari suami harus yang bagaimana? Dia yang sanggup membuat hati kamu tentram untuk menaatinya. Hati kamu ikhlas untuk berbakti padanya. - Hilma Humairah -

Kenyataan Pahit #18

Maka, dengan segala kerendahan hati, aku ingin menyampaikan kepada pemilik hati yg masih ragu di luar sana. Bahwa cinta adalah kebahagiaan melakukan pengorbanan untuk orang yang kita cintai. Jadi kalau dia masih banyak pertimbangan ini itu, susah sekali memberi kepastian, tak nampak kesungguhan untuk sama2 berjuang .. Well, i am really sorry to say Dia belum benar benar mencintai kamu. Maaf, atas kenyataan yang pahit ini. - Hilma Humairah -

Kesimpulan #17

Kau tau, kita seringkali punya kesimpulan yang salah tentang hidup, tergesa-gesa menyimpulkan, padahal yang kita lihat itu hanyalah sebagian kecil dari gambaran kejadian keseluruhan, sebagaimana kau menyimpulkan bahwa semua lelaki itu brengsek. Kalau lah seseorang meninggalkan kita, entah dengan cara yang baik atau buruk, bukan berarti kehidupan kita berakhir tanpanya, bukan? Yang berakhir hanya episode dia dalam kehidupan kita, bukan kehidupan kita nya. Kehidupan kita harus tetap berjalan dengan episode baru, siapapun orang yang membersamai kita, dalam menjalaninya. - Hilma Humairah -

Menyembuhkan #16

Tidak semua perasaan layak untuk diungkapkan. Tapi perasaan selalu butuh pelampiasan agar menimbulkan kelegaan. Pelampiasan yang perlu dijaga agar tetap dalam koridor kebaikan. Untuk menyembuhkan luka di hati sendiri, tidak bisa dilakukan dengan cara melukai perasaan orang lain, bukan? Bahkan jika orang itu adalah orang yang melukai perasaan kita. - Hilma Humairah -

Menerima #15

Saya percaya kalau Allah sudah mempersiapkan jodoh untuk masing2 orang, dan bisa jadi yang perlu kita lakukan untuk segera dipertemukan dan mempertahankan jodoh kita itu adalah dengan menerima. Menerima, karena Allah sudah mempersiapkan yang terbaik bagi kita. Ada banyak orang yang tidak merasa bahwa apa yang Allah tetapkan untuknya adalah yang terbaik baginya. Ada juga yang percaya kalau Allah selalu memberikan yang terbaik baginya, tapi tidak merasakannya. Percaya tapi tidak merasa. Bisa jadi karena yang bersangkutan belum sepenuhnya menerima ketetapan Allah. Dan kalau kita yakin bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi kita, harusnya kita tak usah terlalu khawatir, bukan? - Hilma Humairah -

Pulang #14

Pulangmu tak selalu harus fisik. Berapa banyak orang yang berdekatan tapi tidak saling terikat. Betapa banyak orang yang pulang ke rumah setiap hari, tapi tak benar benar pulang. Pulang adalah kamu benar benar ada untuk orang yang kamu sayang. Hati dan pikiranmu ada disitu bersamanya. Walaupun bisa jadi fisikmu tak sempat hadir. Bukan malah kamunya ada, tapi hati dan pikiran kamu entah kemana. - Hilma Humairah -

Kebahagiaan #13

Banyak orang tidak sadar menggunakan rumus yang salah untuk menemukan kebahagiaannya, dengan menilai kebahagiaan dari apa yang belum mereka punya. Orang yang belum menikah misalkan, kurang bahagia hanya karena belum menikah. Orang yang belum punya anak, kurang bahagia karena belum punya anak. Padahal, seharusnya nggak gitu. Seharusnya kita menilai kebahagiaan kita dari apa yang sudah kita punya, agar apa yang belum kita punya, tidak mengurangi kebahagiaan kita. Kebahagiaan selalu dimulai dari apa yang sudah kita punya. Sekalipun yang kita punya itu adalah sepotong senyuman, segenggam maaf, atau seuntai rasa terima kasih. - Hilma Humairah -

Prasangka Baik #12

Untuk semua hal yang belum kita ketahui , entah itu peristiwa yang menimpa kita ataupun orang lain, cara paling bijak untuk menghadapinya adalah dengan berkhusnudzon, berprasangka baik kalau Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Walaupun terkadang, yang terbaik itu harus melalui proses yang buruk terlebih dahulu, proses yang menyakitkan. Proses yang menyakitkan hanyalah salah satu jalan menuju akhir yang terbaik. Akhir yang indah. - Hilma Humairah -

Orang yang dasarnya baik #11

Orang yang dasarnya baik itu nggak pilih pilih. Dia akan berbuat baik kepada siapapun. Kalau ada orang yang baiknya keterlaluan banget sama kita, tapi dia nggak baik sama orang lain, itu sudah pasti baiknya dibuat2 .. baiknya karena ada maunya. Kalau baiknya seperti itu, baiknya akan selesai setelah dia mendapatkan apa yang diinginkannya. - Hilma Humairah -

Melepaskan #10

Kita tidak pernah benar benar memiliki. Kita hanya dititipi. Apa yang kita punya di masa sekarang dan apa yang kita punya di masa mendatang, hakikatnya adalah milik Allah. Dan ketika yang dititipkan kepada kita itu diambil oleh Yang menitipkan, dengan cara yang terkadang tak pernah kita bayangkan, melepaskan selalu menjadi pilihan yang paling bijak. Karena hanya dengan melepaskan, kita mendapatkan pengganti yang lebih baik. Ikhlas, selalu menjadi muara terbaik setiap rasa.. - Hilma Humairah -

Cuek #9

Well.. terkadang kita emang harus membiasakan diri untuk cuek terhadap hal2 yang ga penting.. Biar apa? Biar ga boros pikiran dan perasaan. - Hilma Humairah -

Kekurangan #8

Tugas utama kita terhadap kekurangan kita adalah memperbaiki sebisa mungkin (jika memang bisa kita kendalikan & kita perbaiki), sedangkan terhadap kekurangan orang lain adalah dengan menerima. Karena seberapa keras pun kita berusaha untuk memperbaiki orang lain, tetap yang menentukan adalah orang yang memiliki kekurangan itu. Bukannya kita. Sayangnya, kita suka tertukar, kita suka sekali disibukkan dengan kekurangan orang lain, menganggap orang lain ini itu, atau harusnya orang lain itu begini atau begitu. Padahal, kita juga punya banyak kekurangan. Dan orang yang sibuk dengan kekurangannya orang lain, biasanya suka lupa dengan kekurangannya sendiri. - Hilma Humairah -

Mengerti Kamu #7

Kalau kamu bilang aku belum ngertiin kamu dengan caraku, kamu benar. Karena yang menilai dan menentukan apakah aku ngertiin kamu apa nggak itu ya kamu. Bukan aku. Walaupun aku sudah berusaha sekuat tenaga untuk ngertiin kamu. And i got the point, bahwa menuntut orang lain buat ngertiin kita itu tanda kalau kita belum ngertiin dia. - Hilma Humairah -

Memperbaiki diri #6

Tak ada yang salah dengan janjiNya; perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang baik pula. Yang salah adalah caraku memahaminya. Harusnya, seorang memperbaiki dirinya sendiri memang karena dirinya sendiri, toh Allah juga memang menyuruh kita untuk memperbaiki diri. Bukan karena orang lain, bukan juga karena mengharapkan pasangan yang baik. Karena kalau begitu (mengharapkan pasangan yg baik), kita hanya akan kecewa. Jika sesuatu dilakukan karenaNya, karena pemahaman yang baik dalam dirinya sendiri, akan selalu menentramkan hati. Sesulit apapun proses yang harus dijalani. - Hilma Humairah -

Bersyukur #5

Aku percaya, kalau sepasang suami istri sudah bersyukur dengan benar, mereka akan saling mencintai dengan cinta yang selalu lebih besar daripada sebelumnya. Semakin lama mereka bersama, semakin besar cinta yang mereka rasa. Sebagaimana Tuhan selalu menambah nikmat orang2 yang bersyukur. Dan cinta, sekecil apapun itu, adalah salah satu nikmat yang harus kita syukuri, bukan? Bagaimana caranya mencintai kamu? Selama ini, aku terlalu mempersulit diri sendiri. Padahal, aku hanya harus bersyukur dengan adanya kamu. Sebagaimana kamu selalu mensyukuri keberadaanku. - Hilma Humairah -

Keberkahan #4

Apa yang paling berharga dari ikatan yang bernama pernikahan? Keberkahan. Mungkin akan ada banyak kesulitan juga kesedihan yang akan kita hadapi, tapi keberkahan akan membuat kita menikmatinya. Bahkan kita akan mendapatkan yang lebih banyak, lebih dari apa yang kita duga, lebih dari apa yang kita inginkan, juga lebih dari sekedar apa yang kita harapkan. Hanya saja keberkahan hanya bisa dihasilkan dari proses yang baik. Dari proses yang diridhoi juga disenangi oleh Allah. Hatiku sangat lega manakala ada yg memahamkan bahwa proses itu sifatnya bertahap juga jangka panjang. Tidak sebentar. Tidak juga tiba2. - Hilma Humairah - 

Rumah Ternyaman #3

Selama ini aku berusaha membuat orang lain nyaman .. sampai aku tak sadar, kalau aku juga tak nyaman dengan diriku sendiri. Aku jadi orang lain yang bukan aku. Aku jadi aku yang mereka harapkan. Aku bukan aku yang aku inginkan. Lantas, bagaimana caranya aku bisa membuatmu nyaman, jika aku sendiri belum merasa nyaman dgn diriku sendiri Harusnya untuk membuat siapapun nyaman, aku cukup menjadi diriku sendiri. Lalu melakukan apa yang aku bisa. Setulus mungkin. Bukan memaksakan apa yang belum aku bisa untuk orang lain. Termasuk untukmu. Mungkin benar adanya, kalau rumah itu adanya di hati. Selama hati kita tentram, dimanapun bisa jadi rumah kita yang menenangkan. Well, untuk banyak hal, memang kita yang harus memulainya lebih dulu, bukan menunggu atau berharap apalagi menuntut orang lain yang melakukannya. - Hilma Humairah -

Keberhasilan hubungan #2

Keberhasilan sebuah hubungan tidak ditentukan dari seberapa dekat atau lama kita memulainya. Tapi dari seberapa kuat kita mempertahankannya sampai akhir. Bukankah, seharusnya sepasang manusia memutuskan untuk hidup bersama karena sudah siap untuk saling menerima? Bukan karena sekedar cinta, apalagi hanya karena ego semata. Pada akhirnya ini semua bukan tentang kamu atau aku yang banyak kekurangannya, tapi bagaimana sikap kita dalam menghadapi kekurangan kita masing-masing. Dan ternyata, semuanya akan jauh lebih mudah, kalau kita sudah saling menerima. Okay, dear you; let start to do it.

Menunggu #1

Awalnya, kukira menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan. Seiring berjalannya waktu, aku baru mengerti bahwa menunggu adalah salah satu kebijaksanaan yang diajarkan Tuhan. Kita hanya harus menunggu sampai waktu tepat itu tiba. Entah berapa juta detik, berapa ratusan dan ribuan hari. Entah akan kita isi ruang tunggu itu dengan kedengkian terhadap pencapaian orang lain ataukah dengan penuh keikhlasan & kesabaran. Apapun itu, pada dasarnya, kita semua sedang melakukan hal yang sama, menunggu ketetapanNya tiba. - Hilma Humairah -