KOK BEGINI BEGINI SAJA

Saya senang jalan-jalan dan menyendiri ke suatu tempat untuk sekedar merasa asing. Duduk di suatu sudut hanya untuk memperhatikan orang2. Entah apa yg saya pikirkan dalam moment tersebut. Banyak, terutama untuk memikirkan “keresahan”. Resah yg tentu saja berguna untuk hidup saya seperti mempertanyakan, “apa yg sudah saya lakukan dalam hidup?”.

Karena ketika kita bicara tentang hidup, maka saya selalu terpikirkan kata2 dari seorang Buya HAMKA “kalau hidup sekedar hidup. BABI di hutan juga bisa HIDUP!”. Tajamnya makna tersebut selalu bisa menghunus hati saya untuk terus memberi arti dalam kehidupan yang saya punya.

Terkadang kesendirian mampu untuk memisahkan saya dengan hal2 duniawi yg tidak perlu saya lakukan.

“Kebanyakan orang di dunia ini memikirkan 99% hal nggak penting dalam hidupnya, salah satunya kayak “ngurusin” hidup orang lain, daripada ngurusin hidupnya sendiri” (Gary Vaynerchuk)

Kadang memang kita membutuhkan kesendirian untuk kita bisa mengejar mimpi2 kita. Keluar dari zona “nyaman". Hanya untuk menemukan diri kita yang “BARU”.

Mulai dari teori vilfredo paretto hingga Marshmallow Test menyatakan bahwa kurang lebih di dunia ini hanya ada sekitar 20% orang yang bisa berakselerasi dan mencapai puncak kemaksimalan dalam hidupnya, sedangkan sisanya yang 80% (mungkinkah kita ada diantaranya?) adalah orang-orang yang selalu menjadi pengikut arah angin dan seringkali bertanya “kenapa hidup saya kok begini begini aja ya???"

Setelah saya mengamat-amati orang-orang yang tidak puas dengan perkembangan hidupnya ini, maka muncul beberapa gejala/pola perilaku yang mirip. Dan herannya perilaku-perilaku itu tidak pernah saya jumpai pada orang yang merasa hidupnya maksimal dan selalu berakselerasi cepat. Saya akan bagikan hal yang harus kita cek ke dalam diri kita sendiri.

“Kutau yang Kumau”

Orang-orang yang hidupnya “stuck” dan gak bergerak kemana-mana, umumnya gak tahu apa yang ia inginkan dalam hidup ini.

Pertanyaan pentingnya sekarang adalah, Apakah Anda benar-benar tahu apa yang Anda inginkan untuk hidup ini? Apakah Anda benar-benar tahu kemana Anda bergerak? Apakah Anda benar-benar tahu apa yang Anda cari dalam hidup ini? Dan sekali lagi, apakah Anda sudah mengerti kemana ujung perjalanan hidup Anda?

Jika Anda tidak tahu apa yang Anda inginkan, maka tidak heran hidup Anda menjadi bergerak tak jelas. Anda jelas bertambah sibuk namun tak bergerak kemana-mana, sama aja.

Bayangkan Anda menjadi pemilik sebuah restoran dan seorang pelanggan datang serta duduk di meja makan. Sebagai pemilik, sangat wajar jika Anda bertanya “ingin makan apa?” dan bagaimanakah perasaan Anda jika orang tersebut menjawab, “nggak tahu”

Datang ke restoran tapi nggak tahu makan apa? Dan sebagai pemilik restoran Anda mungkin mencoba membantunya dengan menyuguhkan makanan terfavorit yang Anda miliki dan kemudian orang tersebut berkata, “kok makanannya cuma begini-begini aja?”

Apa perasaan Anda sebagai pemilik restoran?

Hal yang sama terjadi dalam kehidupan banyak orang. Mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan dalam hidup ini tetapi selalu “meratap” pada Tuhan, “kenapa hidup saya begini-begini saja?” Sekarang Anda bisa membayangkan bagaimana perasaan Tuhan?

Saya pernah membaca sebuah pernyataan yang sangat mencerahkan yaitu:

“Anda tidak pernah mendapatkan apapun yang tidak Anda inginkan”, dan…

“Jika Anda tidak mendapatkan apa yang Anda inginkan, berarti hati Anda belum benar-benar menginginkannya!”

Sebelum sampai di penghujung tahun ini, ini saatnya kita mencoba mengambil waktu untuk melakukan perenungan dan kemudian bertanya pada diri-sendiri apa yang sesungguhnya Anda inginkan untuk hidup Anda. Kenapa Anda menginginkannya dan BENARKAH Anda menginginkannya?

Kemana Anda akan bergerak dan haruskah Anda bergerak kesana? Memangnya kalau tidak kesana bagaimana? Kalau sampai Anda masih bisa berkompromi, berarti Anda belum benar-benar menginginkannya.

Komentar