HAK KRITIK



Dalam kamus KBBI, kritik diartikan;  kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.

Menurut saya secara pribadi, kritik merupakan analisa dan evaluasi sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki tingkah laku, bisa juga memperbaiki pekerjaan.

Banyak orang berkata, jika kita ingin mengkritik sesuatu maka kita harus menjadi orang yang sempurna terlebih dulu. Misal, jika kita ingin mengkritik makanan, kita harus jadi orang yang jago masak dulu. Jika kita ingin mengkritik lagu, kita harus jadi musisi yang handal dulu. Jika kita ingin mengkritik film, kita harus jadi filmmaker yang berbakat dulu. Jika kita ingin mengkritik seseorang, kita harus bener, suci dan sempurna dulu. Menurut saya semua itu adalah BULLSHIT, omong kosong. Dan saya akan menjelaskan mengapa semua itu omong kosong.



Pertama, kita tidak perlu menjadi orang yang sempurna untuk bisa mengkritik. Coba pikirkan,  kita ini bukan chef yang jago memasak, lalu apakah kita tidak punya hak untuk mengkritik makanan? Kita ini bukan musisi handal, jadi apakah kita tidak punya hak untuk bisa mengkritik sebuah lagu? Apakah kita harus jadi filmmaker yang berbakat dulu agar bisa punya hak mengkritik sebuah film? Apakah kita harus jadi presiden yang sempurna dulu agar bisa punya hak mengkritik presiden?

Sekarang saya tanya, apakah kamu orang yang sempurna? pemasak, pemusik, pembuat film, presiden, yang sempurna? Tentu saja tidak. Lalu ketika dikatakan kepada kamu, kalau begitu sebaiknya kamu diam, tidak usah mengkritik, tidak usah banyak bicara, tidak usah mengecam, karena kamu pun tidak sempurna. Bagaimana rasanya? Aneh kan? Tidak masuk akal.

Kritik itu sangat penting. Meskipun kritik itu tidak menyenangkan, menyebalkan, atau sangat menyakitkan tapi memang itu biasanya benar. Oke, saya kasih contoh sederhana kritik yang lumayan ekstrim ya,
"jujur, saya sangat tidak menyukai si tiiiittttt... karena dia itu sangat menyebalkan. Dia suka mengintimidasi seperti seorang  diktator. Pernah si tiiiiitt ini membuat orang lain menangis karena dia tiiiittt tiiiitttt. Suka merendahkan, suka berkata kasar, suka menjatuhkan mental, suka dengki, suka memfitnah, suka mengadu domba, dia baru saja tiiiiittt tiiiittttt tiiiiitttttttt. Pokoknya si tiiiiittt itu benar-benar menjijikan di saat.. tiiiiiittt tiiiiiiiittt tiiiiiiiitttttt.... (banyak sensor ya disini). Lalu apakah saya harus jadi orang sempurna atau jadi malaikat dulu untuk bisa mempunyai hak mengkritik si tiiiiiiitt?

Silahkan kritik tulisan-tulisan saya di blog, di status, di IG, kritik lah sebanyak yang kamu mau. Tulis di kolom komentar, kritik saya sebanyak-banyaknya. Karena dengan itu, mungkin saya akan terpacu untuk menulis dengan lebih baik lagi dan lebih baik lagi ke depannya. Dislike jika kalian tidak suka dengan tulisan saya. Silahkan kritik juga segala kesalahan-kesalahan atau kepribadian saya yang tidak kalian suka.

Karena itulah fungsinya kritik. Untuk menunjukkan kelemahan, kesalahan, ketidaksempurnaan. Jadi kita semua bisa meningkatkan dan memperbaiki diri kita sendiri.

Tapi ingat ya, ada batasannya juga. Kalau ada orang yang bilang, "hei kamu ini anjin*, b*bi, t*i, kamu ini kurang ajar, kamu ini ga berguna, kamu ini sok pintarrr, pergi saja kau ke neraka tak usah lah kau ada di dunia". Hmm.. ??

Ya itu bukan kritik,  itu hater. Jangan terima itu, biarkan dan abaikan saja. Karena kritik dengan haters itu berbeda. Tujuan hater itu untuk membuat kita down, jatuh terpuruk. Kalau kita mengijinkan hater itu membuat kita down, artinya dia menang. Jadi ingat ya ada bedanya juga antara kritik dan hater.

Kritik itu sangat penting. Dan kita semua membutuhkan kritik untuk bisa menjadi lebih baik.

-Hilma Humairah-