Galau Mendadak, Bisa Jadi Itu Adalah Penyakit Psikologis


Pernah merasakan tiba-tiba merasa sedih, galau tak karuan tanpa sebab yang jelas?? Padahal sebelumnya baik-baik saja, tertawa renyah dan lepas bersama teman-teman. hmm.. kalo pernah, hati-hati.. bisa saja itu gejala dari gangguan psikologis yang disebut hypophrenia.

Gangguan hypophrenia sendiri ditandai dengan gejala sebagai berikut:

1. Sedih Tanpa Alasan

Ada saatnya tiba-tiba merasa sedih. Mood yang tadinya stabil, anjlok begitu saja. Bahkan ada yang mengaku, sebelumnya bisa cekikikan sama temen, tapi beberapa menit kemudian malah sesenggukan tak karuan. Anehnya, perasaan itu tidak memiliki latar belakang apapun. Well, kejadian ini bisa jadi gejala utama yang mengindikasikan, apa kita menderita gangguan hypophrenia atau enggak.

2. Sensitif

Tiba-tiba jadi sensitif. Bawaannya ketus terus. Bahkan hal yang memicunya bisa sangat sederhana. Sedikit-sedikit merasa kecewa, sedih dan marah.

3. Perasaan Kehilangan Mendalam

Bagi penderita hypophrenia, rasa sedih memang muncul begitu saja. Namun sebenarnya bisa dikaitkan dengan masa lalu pahit atau pengalaman buruk yang tak terlupakan. Salah-satunya yaitu kehilangan. Entah itu kehilangan orang terkasih, pudarnya rasa percaya diri, raibnya kepercayaan, dst.

4. Adanya pengalaman traumatis

Pengalaman lain yang mengundang gangguan hypophrenia yaitu sesuatu yang traumatis. Sebagaimana kita tahu, trauma itu suatu rasa yang enggak mudah hilang. Pernah jadi korban bullying misalnya. Waktu panjang bukan jaminan. Kita bisa saja mengalihkannya – sementara – namun bukan sesuatu yang mustahil kalau efeknya datang tiba-tiba.

Berikut ini beberapa cara yang bisa mengatasi gangguan hypophrenia:

1. Curhat

Kita pasti bingung, kenapa bisa murung. Diri sendiri saja enggak bisa menjawabnya, apalagi kalau orang lain bertanya. Hal itu tentu akan menambah rasa frustasi. Alhasil, kita selalu mengakhirinya dengan menyendiri. Namun walau bagaimanapun, mengkomunikasikan adalah suatu cara yang lebih bijak ketimbang memendamnya. Utarakan saja pada orang yang kita percaya. Bisa keluarga atau sahabat. Seenggaknya, sesuatu yang mengganjal bisa dikeluarkan. Bukankah ada sensasi plong pasca mencurahkan segalanya?

2. Jauhi Kesendirian

Menyendiri memang kadang kita perlukan, ya. Namun dalam keadaan bersedih, apalagi rasa itu datang mendadak, sebaiknya kita tidak memilih opsi untuk menyendiri. Bisa dibayangkan kalau sedang sendirian? Kita bisa terus nangis, meluk bantal sampai basah, mendengarkan lagu-lagu galau, dst. Bisa nambah kacau tuh!

3. Konsultasikan Pada Ahlinya

Tentu tahu maksudnya ‘kan, siapa yang dibicarakan di sini? Yep! psikolog atau psikiater. Jadi kalau gejala ‘mendadak sedih’ ini sudah melampaui level normal, kita jangan sampai tinggal diam. Enggak mau ‘kan kesedihan mendadak itu mengganggu aktivitas sehari-hari kita?

4. Berdoa

Cara ini bisa jadi pilihan utama yang gampang-gampang susah. Gampang, karena kita enggak perlu tempat atau waktu tertentu, enggak perlu bayar jasa konsultasi juga. Allah Swt ‘kan Maha Baik, Maha Kuasa, Maha Segalanya. Susahnya itu, kita mesti benar-benar memasrahkan diri dan yakin seyakin-yakinnya akan kekuasaan Tuhan. Insya Allah hati akan lebih damai dan bawaannya ringan.
Semoga bermanfaat... Keep happy, be healthy..

-Hilma Humairah-

sumber: Veronica Regina Rahayu, S.Psi

Komentar