MEKANISME TERSINGGUNG

Suatu ketika ada seseorang bercerita bahwa dirinya sangat kesal dan merasa tersinggung. Dia berkata, sulit sekali meredam rasa kesalnya, akhirnya dia membalas orang yang membuatnya tersinggung dengan kembali menyinggungnya. Terjadilah sebuah percakapan yang saling menyinggung,
A: kapan kawin? keburu tua, masa belum laku aja sampai sekarang. Tak mau kalah, lantas si B membalasnya.
B: ya gapapa lah nanti juga kawin, daripada kawin tapi cekcok mulu tiap hari gara2 susah punya anak. buat apa kawin kalo ga bisa punya anak mah, apalagi kalo banyak hutang gara2 suami (jelas  ini sindirian untuk si A).
Apa yang terjadi selanjutnya? ya, Si A dan Si B akhirnya memiliki hubungan yang renggang karena sama2 tersinggung.
Salah satu perkara yang selalu membuat kita lemah adalah timbulnya rasa tersinggung dihati kita. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.

Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri kita sendiri, dan dengan cepat akan memikirkan kejelekan orang yang membuat kita tersinggung itu untuk membalasnya kembali. Perkara yang paling membahayakan dari rasa tersinggung adalah timbulnya penyakit hati seperti rasa merendahkan orang lain dan mengumpat. Malah mungkin menfitnahnya kembali. Kesan yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Bila kita marah, kata-kata jadi tidak terkontrol. Stress pun meningkat. Karena itu, ketabahan kita untuk “tidak tersinggung” menjadi salah satu kekuatan.

Cukup banyak penyebab seseorang bisa tersinggung. Namun secara umum penyebab tersinggung adalah karena HARGA DIRI yang terluka. Siapa saja akan merasa tersinggung manakala harga dirinya dipandang rendah oleh orang lain apalagi diinjak-injak. Ada orang yang punya harga diri terlalu tinggi sehingga dia sangat mudah tersinggung. Ada yang harga dirinya sedang-sedang sehingga dia mudah tersinggung. Ada yang harga dirinya biasa-biasa saja sehingga tingkat ketersinggungannya biasa-biasa saja bahkan sering tidak ditunjukkan ke orang lain.

Rasa tersinggung seseorang itu mudah sekali tersulut biasanya karena ia seringkali menilai dirinya lebih dari kenyataan, misal merasa pintar, berjasa, baik, tampan, cantik, sukses dan merasa berjaya lainnya. Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan yang sebenarnya, apabila ada yang menilai kita kurang sedikit sahaja dari ekspektasi kita, maka kita akan merasa sangat tersinggung. Peluang untuk rasa tersinggung akan semakin terbuka luas jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu cara menilai diri.

Rasa ketersinggungan seseorang bisa dikurangi atau ditiadakan apabila seseorang mempunyai kedewasaan mental dan berpikir. Semakin dewasa seseorang dan semakin kuat mental seseorang maka dia bisa menahan rasa ketersinggungannya tanpa harus mengeluarkan emosi atau reaksi yang berlebihan. Karena dia mampu melihat sebuah cacian, hinaan, olokan dengan penglihatan yang jernih.

Dia yang memiliki kedewasaan emosi dan mental, akan merespon semuanya itu dengan penjelasan, argumentasi, verifikasi, klarifikasi dengan alasan-alasan yang cukup kuat. Bahkan dia tak merasa keberatan untuk bersedia menerima keadaan sesuai dengan fakta dan realita apa adanya.
Contoh, ketika ada yang berkata padanya "Dasar udah tua juga ga laku2", dia akan merespon "iya nih belum laku juga, semoga besok2 bisa laku ya, aamiin".
"kapan sih punya anak, udah lama nikah, makanya usaha donk." dia yang dewasa akan menjawab, "iya masih belum punya juga nih, padahal saya sudah 5 tahun menikah, mungkin harusnya sekarang udah punya 3 anak  ya hehe. sudah berusaha, segala cara saya dan suami lakukan, sekarang tinggal tawakal aja sama Allah, minta doanya ya semoga segera dikasih anak".
Ketika ada yang berkata, "eh sekarang katanya kamu bangkrut ya? kok bisa bangkrut sih? makanya harus belajar lagi cara bisnis yang bener". Dia yang dewasa akan menjawab, "iya saya bangkrut, tapi alhamdulillah saya tak menyesal, karena bangkrut kemarin, saya jadi punya pengalaman supaya lebih baik ke depan nya."

Untuk tidak mudah tersinggung kuncinya adalah berlatih mengendalikan emosi. Tuangkan atau wujudkan emosi kita dengan kata-kata atau kalimat-kalimat yang bersifat memberikan pengertian kepada orang yang menyinggung perasaan kita. Toh, semua persoalan bisa diselesaikan secara baik,  menggunakan akal pikiran yang sehat. Kalau merasa tidak bisa diselesaikan sekarang, ya selesaikan besok atau lusa. Seperti nasihat baginda Rasul, "Berkatalah yang baik atau diam".

_Hilma Humairah_

Komentar