HIKMAH FILM "MUNAFIK"

Saya sangat menyukai film bergenre horror, action dan thriller.
Namun dari semua film horror yang pernah  saya tonton, baru kali ini saya nonton film horror yang berasal dari negeri jiran, Malaysia. Setelah menonton film "Munafik" karya sutradara Syamsul Yusof, cuma satu kalimat yang keluar dari mulut saya, "Allahu Akbar".
Sumpah, kawan, ni film keren banget. Saya bener2 baru nemu film horror yang disisipi naskah religi yang begitu dalam maknanya. Tanpa merasa digurui, saya begitu menikmati alur cerita dan mampu meresapi makna yang ingin disampaikan oleh film ini.

Intinya film ini menceritakan kisah seorang ustadz bernama Adam yang memiliki sebuah kelebihan yaitu kemampuan khusus untuk membantu menyembuhkan penyakit dengan cara meruqyah. Di awal film diceritakan, Adam mengalami kecelakaan mobil karena mobilnya ditabrak oleh mobil lain yang tiba2 melaju kencang dari arah belakang lalu si penabrak itu kabur begitu saja. Istri Adam, Zulaikha, yang pada saat itu memang tengah mengalami kecelakaan bersama Adam, telah sekarat lalu tewas di tempat setelah sebelumnya sempat mengucapkan 2 kalimat syahadat yang dibimbing oleh Adam (awesome, sempat mengucapkan kalimat syahadat ketika sakaratul maut itu bikin merinding).
Waktu pun berlalu. Adam merasa sangat terguncang dengan kematian istri yang begitu dicintainya. Adam belum bisa menerima dan memaafkan orang yang telah menabrak mobilnya hingga istrinya tewas. Ya, Adam menyimpan dendam yang membuatnya sangat tersiksa dan tidak bisa hidup dengan tenang. Ia jadi sering mengurung diri, tidak mau lagi melakukan aktifitas yang biasa dia lakukan yaitu membantu mengobati dan menyembuhkan orang2 sakit di sekitarnya. Setiap ada panggilan untuk memintanya menyembuhkan warga, ia pasti menolak. Adam merasa hidupnya tak ada artinya lagi. Meskipun ia ditemani oleh anak laki2nya, bernama Amir, ia masih tidak bisa menerima kenyataan bahwa istrinya telah tiada.
Ada seorang kyai yang menasehatinya agar Adam bisa menerima dan mengikhlaskan, memaafkan orang yang telah menabraknya, namun Adam masih saja mendendam. "Adam, maafkan lah orang yang telah menewaskan istrimu, agar hidupmu tenang, Allah Maha Mengetahui, Allah akan memberimu petunjuk". Namun Adam tetap tidak mau memaafkannya.
Setelah sekian lama ia berhenti untuk mengobati warga yang sakit. Akhirnya ia mau mengobati lagi untuk yang pertama kalinya, yaitu mengobati Maria. Salah satu warga di kampungnya yang tengah dirasuki oleh jin. Asli disini serem banget dan memiliki makna yang sangat dalam saat percakapan yang terjadi antara Adam dan jin/iblis yang merasuki Maria. Iblis/jin itu berkata, " saya akan membuat semua manusia merasa takut terhadap apapun kecuali takut kepada Allah" dan blablablabla (nonton aja ya, hehe). Adapun akhirnya, Adam mengetahui bahwa ternyata Maria adalah orang yang menabrak mobil Adam hingga istrinya, Zulaikha tewas. Mengapa Maria melakukannya? Apa motifnya? Mampukah Adam melepaskan semua dendam nya dan memaafkan Maria? Pokonya kudu ditonton biar ga penasaran hehe.
Dan yang bikin saya melongo terkaget2, di akhir film diceritakan bahwa ternyata anak laki2 Adam (Amir) juga telah ikut tewas bersama istrinya sejak kecelakaan mobil itu. Namun karena Adam belum bisa menerima dengan ikhlas dan hatinya dipenuhi dengan dendam, hidup Adam jadi tak tenang hingga sering berhalusinasi bahwa anak laki2nya itu masih hidup dan senantiasa menemaninya.
Hikmah dalam film ini sangat menyentuh hati saya, bahwa orang beriman dan bertakwa sesoleh gimanapun, sebaik apapun, pasti ada titik lemahnya dan pasti akan selalu dihasut syetan agar perlahan2 meninggalkan Allah. Hanya ia yang berpegang teguh pada tali Allah yang akan selamat.
Hasbunallah wa ni'mal wakil. Laa Haula wala quwwata illa billah....


~ Hilma Humairah ~

Komentar