Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

MENGATASI RENDAH DIRI

Rasa rendah diri adalah perasaan yang umum dialami semua orang. Di waktu-waktu tertentu, kamu mungkin pernah merasa rendah diri terhadap seorang teman, kerabat, atau anggota keluarga. Bagi dirimu itu, mungkin hanyalah masalah kecil yang mudah untuk diatasi. Tapi bagi sebagian orang, ini bisa jadi masalah yang besar. Rasa rendah diri adalah sebuah kondisi psychologis yang berakar dari pengalaman masa kecil dan diwujudkan dalam kehidupan dewasa jika kondisi ini tidak cepat diatasi sejak awal. Mereka yang menderita rasa rendah diri secara terus menerus merendahkan diri sendiri, dan sangat sensitif. Sebagian orang mungkin sudah diajarkan untuk mengenali, menerima dan mengeliminasi keterbatasan dirinya saat beranjak dewasa, sehingga mereka tidak lagi merasa rendah diri. Tapi sebagian yang lain, akan terus menerus mengingat keterbatasan mereka, sebagai hasil dari tindakan orang tua yang terlalu otoriter atau tekanan dari teman sebaya. Keterbatasan ini mungkin dalam penampilan fisik, perbeda

SETENGAH PENUH SETENGAH KOSONG

Gambar
Pernahkah mendengar kalimat ini, "setengah penuh, setengah kosong?"  Oo kalimat Tong Samcong yang di film kera sakti kah? haha.. bukan.. itu mah " isi adalah kosong, kosong adalah isi". Dan sampai saat ini pun saya masih belum mengerti apa maksud dari perkataan biksu ganteng yang satu itu. Sebenarnya apa yang mau saya bahas disini adalah sebuah obrolan santai dengan sahabat saya tentang perumpamaan gelas. Dia bertanya kepada saya, "Hil, menurutmu yang betul itu setengah penuh ataukah setengah kosong?" cukup lama saya berpikir karena bagi saya keduanya sama saja. Yap, sama2 tidak penuh. Lalu obrolan kami pun berlanjut membicarakan tentang bagaimana manusia bisa mengisi"kekosongan" masing2. Kami sepakat bahwa setiap manusia baik pria maupun wanita adalah ibarat gelas yang belum terisi penuh, alias setengah penuh atau setengah kosong :D Tapi kami pun berbeda pendapat mengenai bagaimana cara mengisi setengahnya lagi agar manusia menja